Namanya adalah Abd Al-Rahmaan Ibn Abu Bakr Ibn Muhammad Ibn Saabiq Al-Khudairee Al-Suyuti dan gelarannya adalah Imam Suyuti. As Suyoot adalah satu tempat di Mesir di mana ayahnya dilahirkan dan salah seorang datuknya membuka sekolah atau madrasah di sana. Imam Suyuti lahir pada tahun 849H bersamaan dengan 1445 M di Cairo Mesir dan meninggal pada 911H pada umur 52 tahun. Beliau dibesarkan sebagai anak yatim, karena ayahnya meninggal ketika umurnya 5 tahun. Dia sudah menghapal Al Qur’an pada umur 8 tahun. Dia belajar ilmu lebih dari 150 orang syeikh yang memberi dia ijazah atau autorisasi untuk mensyarahkan dan mengajar ilmu-ilmu guru-gurunya. Umurnya juga pendek hanya 52 tahun. Kitab pertama yang ditulisnya adalah Sharh Al-Isti’aadha wal-Basamallah yang ditulisnya sewaktu berumur 17 tahun. Tetapi keaktifan menulis selepas umur 40 tahun dan ia dapat menghasilkan 600 buah kitab. Dalam masa hanya 12 tahun, dia dapat menghasilkan sebegitu banyak kitab. Artinya dia dapat menyiapkan sebuah kitab setiap minggu. Padahal kitab-kitabnya itu pula tebal-tebal dan perbahasannya dalam bermacam-macam jenis ilmu. Diantara kitabnya yang terkenal Al Itqan fi Ulumil Qur’an, Al Hawi lil Fatawa (dua jilid), Al Jamius Soghir (mengandungi matan-matan Hadith), Al-Jaami’-ul-Kabeer, tafsir Jalalain, Al Iklil, Dur Al Manthur, Sharh Al Alfiyyah, Tarilkh Al Khulafa, Al-Khulafah Ar Rashidun dan lain-lain lagi.
Kalaulah beliau menulis atas dasar membaca atau otak semata-mata, tentulah tidak mungkin. Dalam masa 12 tahun dapat menulis hampir 600 kitab atau dalam masa hanya 1 minggu dapat tulis sebuah kitab. Inilah ilmu laduni yang Allah anugerahkan kepada hambanya yang bertaqwa. Tidak heranlah hal ini boleh berlaku karena dalam kitab Al Tabaqatul Kubra karangan Imam Syakrani ada menceritakan yang ia dapat yakazah dengan Rasulullah SAW sebanyak 75 kali. Sempat bertanya tentang ilmu dengan Rasulullah SAW. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Imam Suyuti bukan hanya pakar tauhid, fikih atau tasawuf, tapi ia juga pakar dalam berbagai bidang ilmu lainnya seperti astronomi, botani, zoologi, matematika dan sebagainya. Sayang kitab-kitab tulisan beliau tentang sains tidak sampai kepada kita di zaman ini, kecuali beberapa saja diantaranya sebuah kitab tebal tentang botani yang menceritakan tentang berbagai jenis tumbuhan obat dan khasiatnya dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Kitab itu sudah diterjemah ke dalam Bahasa Inggris dan diterbitkan di London dengan judul As Suyuti’s Medicine of The Prophet. Tidak ada ulama atau saintis di zaman ini macam Imam Suyuti yang selain pakar dalam bidang ilmu-ilmu agama tapi pada saat yang bersamaan pakar dalam berbagai bidang sains dan teknologi. Begitulah kehebatan ulama sekaligus saintis Islam yang bertaqwa.
Di olah dari buku Membangun Sains, Teknologi Menurut Kehendak Tuhan
Karya Dr. Ing. Abdurrahman R. Effendi dan Dr. Ing. Gina Puspita
Karya Dr. Ing. Abdurrahman R. Effendi dan Dr. Ing. Gina Puspita
No comments:
Post a Comment